Minggu, 12 Oktober 2014

Mengenal Dunia Hakikat dan Rupa

seorang santriwati, pernah menuliskan..

"DUNIA ADALAH HAKIKAT, BUKAN RUPA"

saya coba memahami dari ungkapan tersebut, beberapa istilah senada yang sering didengar adalah,

" dunia adalah fatamorgana..', .."dunia penuh tipu daya.." , dan hal senada yang lainnya dengan makna yang sama.., yaitu mengacu pada dunia.

beberapa orang berkata, dunia ini singkat dan dunia ini sementara, bahkan ada yang bilang ' bahwa dunia adalah jembatan menuju akhirat, yang suatu saat akan roboh, maka janganlah membangun kemewahan diatas jembatan..

namun, berapa banyak dari kita yang sering mendengarnya, bahkan dari kita sendiri yang mengucapkan..tidak pernah membenarkan dengan amal. kita tahu hidup di dunia ini begitu singkat, tapi saya sendiri tidak pernah memanfaatkan waktu saya untuk hal-hal yang bermanfaat, hidup di dunia adalah untuk beribadah, ulama pun berkata " DUNIA ADALAH LADANG AKHIRAT"..

namun, lihatlah disekeliling kita, dunia nampak begitu indah dan subur, dunia tumbuh menjadi tempat permainan yang makmur, orang-orang begitu bermegah-megah, dunia kini sudah berdandan menjadi ratu tua yang bersolek dengan gaun glamour yang dikelilingi wanita-wanita cantik , bertahtakan gedung-gedung megah, dan berhampar materi yang membuat manusia-manusia saling berebut dan menghasut untuk saling menguasainya.

dan..

dunia pun terlanjur bertengger di hati ku, meski aku hidup di dalamnya , namun aku merasa kosong di dalamnya.. , apa yang aku lihat? materi-materi, yang tersusun dari atom-atom yang berputar menyusun partikel padat. aku lihat dengan mataku bahwa dunia ini padat, materi-materi fisik yang menyatu membentuk wujud kebendaan, pikiranku yang menerjemahkannya.. sedang fisika kuantum, menekankan penilaian rasa , bahwa apa yang ku lihat bukanlah materi padat, materi-materinya penyusunnya tidak saling mengikat kuat, kadang mudah berubah , dan jika kerapatannya mulai berpendar maka hancurlah materi itu.

contoh sederhana adalah kapur tulis, kelihatan rapat, namun itu terdiri dari serbuk-serbuk kapur karena zat padat, kerapatannya saling mengikat. namun kapur itu bila di patahkan akan patah,,karena tidak benar-benar menyatu, hanya saling menempel .. itulah sifat materi. meskipun wujud besi tidak bisa dipatahkan dengan mudah, namun akan hancur lebih jika dipanaskan pada suhu yang tinggi itulah dunia. berapa banyak harta benda dunia yang anda miliki, namun hanya beberapa saja yang merasa anda miliki?

dunia adalah bayangan, sama seperti ketika engkau berdiri menghadap bayanganmu, jika kau kejar kau tidak akan pernah menggenggam hakikatnya, jika kau berpaling dari nya , bayangan itu akan mengikutimu.
dunia tidaklah untuk di kejar, tapi sebatas alas untuk tetap melanjutkan pengembaraan menuju pintu akhirat yang kekal. janganlah mudah berputus asa, sebab lama jauhnya perjalanan menuju akhirat tergantung kematian.. semakin akhirat masih jauh di ukur dari usia kita maka kesempatan untuk beramal masih lebih banyak, namun bukanlah untuk memungut barang-barang di dunia sebab itu tak akan kita masukan kedalam kubur kita.

itulah dunia, fatamorgana, tipu daya, juga bukanlah rupa yang sesungguhnya. kita berdiri di tanah yang rapuh, di antara debu-debu semesta yang kapanpun akan hancur. materi yang kita miliki hanya titipan, berapa banyak dari kita punya gajih yang tinggi tapi manfaatnya sedikit. tanpa melibatkan campur tangan  allah swt, tanpa niat ibadah , berusaha didunia sama saja mengejar fatamorgana.


untuk itulah , santriwati itu pun berkata lagi, "LETAKAN AKHIRAT DI HATIMU DAN DUNIA DI TANGANMU"