Minggu, 12 Oktober 2014

Mengenal Dunia Hakikat dan Rupa

seorang santriwati, pernah menuliskan..

"DUNIA ADALAH HAKIKAT, BUKAN RUPA"

saya coba memahami dari ungkapan tersebut, beberapa istilah senada yang sering didengar adalah,

" dunia adalah fatamorgana..', .."dunia penuh tipu daya.." , dan hal senada yang lainnya dengan makna yang sama.., yaitu mengacu pada dunia.

beberapa orang berkata, dunia ini singkat dan dunia ini sementara, bahkan ada yang bilang ' bahwa dunia adalah jembatan menuju akhirat, yang suatu saat akan roboh, maka janganlah membangun kemewahan diatas jembatan..

namun, berapa banyak dari kita yang sering mendengarnya, bahkan dari kita sendiri yang mengucapkan..tidak pernah membenarkan dengan amal. kita tahu hidup di dunia ini begitu singkat, tapi saya sendiri tidak pernah memanfaatkan waktu saya untuk hal-hal yang bermanfaat, hidup di dunia adalah untuk beribadah, ulama pun berkata " DUNIA ADALAH LADANG AKHIRAT"..

namun, lihatlah disekeliling kita, dunia nampak begitu indah dan subur, dunia tumbuh menjadi tempat permainan yang makmur, orang-orang begitu bermegah-megah, dunia kini sudah berdandan menjadi ratu tua yang bersolek dengan gaun glamour yang dikelilingi wanita-wanita cantik , bertahtakan gedung-gedung megah, dan berhampar materi yang membuat manusia-manusia saling berebut dan menghasut untuk saling menguasainya.

dan..

dunia pun terlanjur bertengger di hati ku, meski aku hidup di dalamnya , namun aku merasa kosong di dalamnya.. , apa yang aku lihat? materi-materi, yang tersusun dari atom-atom yang berputar menyusun partikel padat. aku lihat dengan mataku bahwa dunia ini padat, materi-materi fisik yang menyatu membentuk wujud kebendaan, pikiranku yang menerjemahkannya.. sedang fisika kuantum, menekankan penilaian rasa , bahwa apa yang ku lihat bukanlah materi padat, materi-materinya penyusunnya tidak saling mengikat kuat, kadang mudah berubah , dan jika kerapatannya mulai berpendar maka hancurlah materi itu.

contoh sederhana adalah kapur tulis, kelihatan rapat, namun itu terdiri dari serbuk-serbuk kapur karena zat padat, kerapatannya saling mengikat. namun kapur itu bila di patahkan akan patah,,karena tidak benar-benar menyatu, hanya saling menempel .. itulah sifat materi. meskipun wujud besi tidak bisa dipatahkan dengan mudah, namun akan hancur lebih jika dipanaskan pada suhu yang tinggi itulah dunia. berapa banyak harta benda dunia yang anda miliki, namun hanya beberapa saja yang merasa anda miliki?

dunia adalah bayangan, sama seperti ketika engkau berdiri menghadap bayanganmu, jika kau kejar kau tidak akan pernah menggenggam hakikatnya, jika kau berpaling dari nya , bayangan itu akan mengikutimu.
dunia tidaklah untuk di kejar, tapi sebatas alas untuk tetap melanjutkan pengembaraan menuju pintu akhirat yang kekal. janganlah mudah berputus asa, sebab lama jauhnya perjalanan menuju akhirat tergantung kematian.. semakin akhirat masih jauh di ukur dari usia kita maka kesempatan untuk beramal masih lebih banyak, namun bukanlah untuk memungut barang-barang di dunia sebab itu tak akan kita masukan kedalam kubur kita.

itulah dunia, fatamorgana, tipu daya, juga bukanlah rupa yang sesungguhnya. kita berdiri di tanah yang rapuh, di antara debu-debu semesta yang kapanpun akan hancur. materi yang kita miliki hanya titipan, berapa banyak dari kita punya gajih yang tinggi tapi manfaatnya sedikit. tanpa melibatkan campur tangan  allah swt, tanpa niat ibadah , berusaha didunia sama saja mengejar fatamorgana.


untuk itulah , santriwati itu pun berkata lagi, "LETAKAN AKHIRAT DI HATIMU DAN DUNIA DI TANGANMU"

Selasa, 05 Agustus 2014

Lagu Bayati

( listening-H. Muammar ZA beserta muridnya, Volume 1A)

"

..nurun nabiyyi alal awaalimi asfaro..(suara Muammar di ikuti muridnya dengan bayati tingkat rendah)
 ..." fa abaana ashbaba rasyadi wa anharo.." ( suara Muammar di ikuti muridnya dengan irama bayati tingkat nawa) dan selanjutnya sampai tingkat jawabul jawab*

 itulah beberapa bait lagu bayati, yang hanya bisa ku dengar, indah di hati ,
 merasuk relung-relung kalbu yang penuh rindu akan hadirnya sebuah keindahan yang menghiasi rasa,
 rasa akan keindahan yang bangkit dalam jiwa,
mempengaruhi makna cinta yang sesungguhnya, dan setiap mendengarnya menghadirkan wajah-wajah penuh cahaya.

 ya..mereka itu lah yang aku rindukan, cahaya yang berjalan di langit subuh, pandangan yang teduh,
 dan pemilik hati yang penuh rindu pada allah swt. lagu bayati, dan lagu-lagu tilawah yang sering ku perdengarkan, terdengar syahdu melunakan kalbu. hanya ketika aku mendengarnya, aku merasa sedang memperdengarkan lagu itu kepada mereka, kepada wajah-wajah bercahaya itu. sekarang, sudah 3 tahun.. aku memang tak sesering dulu memperdengarkannya lagi. tapi ketika aku mulai jenuh dan resah dengan semua lagu-lagu yang mengagungkan syahwat, aku mencoba mendengar irama murottal yang lbih mendamaikan hati. dan ketika aku secara tak sengaja mendengar lagu bayati , aku merasa berada di sebuah negeri, yang di penuhi dengan kedamaian, negeri yang di hiasi wajah-wajah yang taat, ketentraman rasa yang mengalir di setiap raga..ngeri yang indah, nuansa islam yang mengalirkan cinta dari pintu-pintu syurga, dan semua itu ku lihat dengan pikiranku. ini impianku, ini khayal ku. tapi aku hanya berpikir, kalaulah aku bisa berjalan di antara cahaya itu, dan aku akan memandangnya dengan penuh kesyukuran.


 tapi, mereka telah pergi. aku sudah ikhlas dengan apa yang sudah terjadi. hanya saja, mereka masih tinggal dalam pikiranku.. keindahan abadi, yang tak sirna pada wajah mereka.

Rabu, 14 Mei 2014

Tentang Rasa

lihatlah bagaimana sebuah lagu dapat mengaruhi rasa mu, berirama dalam pikiranmu menabuh kumandang syair di dalam suara terjauh yang ada di dalam kepalamu.
 lihatlah rasa yang mempengaruhi jiwa, ia ada di dalam dirimu, menyatu dan bernyanyi di dalam hatimu lalu mengalir ke arah lidahmu, mengalir lembut bersama hasrat , dan lagu-lagu yang kau sukai itu terus berputar di kepalamu. lihatlah pikiran yang bertelungkup di hadap rasa, merdunya nada-nada cinta, harmonisasi rasa gembira dan duka, berpadu dalam bait-bait kalimat asmara. rasa menelanjangi akal, berebut ruang di sudut gelap pikiranmu, mengelabui seluruh tubuh.. hingga kau lemah dengan ingatan-ingatan akan cinta mu yang di bangkitkan oleh nyanyian kalbu.


Rasa memperdayamu atas cinta, ia bersekutu di dalam jiwa, bersemedi di dalam hati, dan mengalir kan energi berupa bayang-bayang indah yang memperlemah raga. kau terbaring di atas jiwa yang hilang arti karena cinta, pikiran jernih kini berubah menjadi rasa yang berwarna, kadang pahit kadang manis. putarlah nyanyian tentang cintamu, kau yang memberi hasrat pada jiwa yang kini terhuyung mencari sandaran, lihatlah rasa bagaimana ia telah menjelma sebagai roh yang mengendalikan badan, ia akan mengantarkan mu pada sebuah keadaan ekstasi, di mana dirimu di timpa asmara yang bergemuruh dalam dada. pikiran seakan kehilangan arti, yang ada hanya ilusi ketika kau mencoba berada di samping orang lain untuk bersama-sama mendengarkan lagu yang kau nyanyikan. semua akan berakhir pilu, jika kau menyeberang jauh ke batas khayalan tingkat tinggi.

tidak ada kisah- kisah yang abadi, karena semuanya akan berakhir disini. di atas pena, kau tuliskan segala sesuatu yang indah menurut pikiranmu, namun yang kau dapat hanya goresan tanpa arti, dan orang lain tak akan pernah mengerti. berhati-hatilah dengan hati, kendalikan rasa, katakanlah kau dan rasa adalah dua makhluk yang berbeda, biarlah rasa meronta, kadang ia besar karena kau memberinya ruang, kadang ia kecil karena kau tak memperdulikan keadaanya. sebaik-baik hal untuk memenjarakan rasa adalah menawannya dengan akal.

Minggu, 27 April 2014

Melihat Waktu

setiap pagi aku menunggu sore hari, dan setiap sore aku menunggu esok, begitulah keadaan ku.
saat pagi aku benar-benar ingin bertemu sore yang ku pikir itulah suasana yang menyenangkan, karena disanalah aku bisa beraktivitas bermain bola, keliling kampung, ataupun bertemu dengan santriwati yang cakep-cakep hehe..(itu dulu).

bagaimana kalo sore hari hujan, itulah masalahnya. aku salah, ku pikir bukan ketika sore hari yang cerah dimana aku bermain didalamnya, bukan pas sore hari itu aku merasa senang. justru, saat sore harilah aku mulai resah, sebab ketika aku berdiri di waktu sore hari dan aku begitu merasa senang di dalamnya, apalagi aku bisa melakukan apapun yang ku inginkan, bermain sepak bola ataupun sekedar berjumpa dengan cewek santri yang subhanallah ...(sudah ku bilang, itu mah dulu). tapi ada satu hal yang selalu ada ketika aku senang,yaitu rasa gelisah yang selalu membuntuti kesenangan ku, sebab setiap apa yang ku senangi pastilah ada kadar waktunya, kesenangan dunia memang sementara.
lihatlah matahari yang seakan begitu cepatnya tuk tenggelam di kaki langit barat, seakan itu penanda semua ini akan berakhir, waktu yang dititipkan allah swt didunia amatlah sedikit. aku tak bisa berlama-lama berdiri di tanah lapangan yang hijau, di sebelah selatan kampungku pegunugnan yang indah, di bawahnya hamparan sawah yang menguning, dan langit-langit dunia diatasku mulai berubah jingga. satu hal yang harus ku lakukan, aku harus taat pada aturan waktu, bila waktu telah habis aku harus relakan semua itu terganti, berganti waktu berganti cerita, hari ini bersuka esok berduka, tiada tahu.. waktu yang berkuasa atas kehidupan manusia, waktu tak terlihat namun mengikat.. harusnya aku tak mengukur waktu dari panjang nya tahun ke tahun , ataupun peredaran bulan menuju bulan berikutnya. ada yang salah dengan cara aku melihat waktu, jam di dinding adalah mesin waktu yang di buat manusia namun bisa saja ciptaan manusia keliru.. setiap hari matahari terbit dan tenggelam, tapi aku tak pernah menyadari hal itu.

hari duka, ketika aku mensiakan waktu, dimana seluruh hari yang ku lalui telah pergi meniggalkanku, orang-orang yang ku cintai, kesenangan ku, benda-benda milik ku semua hancur karena masa waktu itu telah habis. bahkan yang lebih buruk lagi, ..hmmm..betapa bodohnya aku, ketika aku tak menyadari dimana sisa umurku di dunia terus berkurang. oh tidak, harusnya aku mengganti sistem pengukur waktu dirumahku dengan jam pasir, agar aku tahu setiap aku lalai dari padanya dan aku tidak segera melakukan perbaikan..aku yang akan terkurung didalam pasir itu.
ingin rasanya aku patahkan jarum panjang dan pendek pada jam itu, agar kiranya aku hanya melihat, hitungan satuan persekian detik saja, serasa hitungan mundur menuju kematian agar mereka paham bahwa nafas-nafas yang diambil adalah kesempatan hidup yang berharga.

" ketika aku di pagi hari, aku tak perlu menunggu sore hari yang cerah.. sebab jika aku menunggu dan mengharapkannya aku takut ia tak akan datang..lebih baik aku gunakan kesempatan ini untuk melakukan kebaikan walaupun kecil yang bermanfaat buat masa depanku, jikapun esok tidak lagi ada..akan ku simpan ini untuk waktu akhirat-ku.."

sebuah Perenungan Di sekitarku


Aku Merasa tak ada artinya..
tak ada bedanya aku dengan ketiadaan, dan ketiadagunaan..
sebab tak ada faedah dalam diriku, tak ada waktu yang ku manfaatkan.
kesenangan yang kudapat, hanya sebatas kesia-siaan..
bukannya aku takut mati, namun aku hanya takut tak berbekal nanti..
ketika pergi menelusuri padang akhirat yang panjang..
mencari syafaat, di padang tak bertepi..
sedang aku tak tahu di mana nabi ku, dan aku akan datang sebagai umat yang tak mentaatinya.


siang berganti malam, dan malam berganti siang
matahari berlalu, hari-hari telah pergi..
dalam skala detik yang cepat, dan dalam nafas-nafas menuju yang terakhir.
aku sesali ketika itu telah terjadi, waktu dunia tuk akhirat.
telah pergi dan tak kembali, padahal itu adalah ladang bercocok tanam bagi akhirat.
astaghfirullah adzim.
aku tak mau menunggu hikmah, biar aku yang mencarinya.
tak perlu aku menunggu kesadaran, karena sejatinya dunia adalah kasur yang empuk tidur dengan lenanya.
mata terbuka, namun hati tetap terpejam.
kesadaran akal seakan lenyap, ketika hati dan pikiran disibukan dengan mencintai perbendaharaan dunia.
ampuni aku, ya rahman ya rahim.


sungguh mereka itu lebih mulia dari pada saya,
bahkan mereka itu bukan dari kalangan jenis ku manusia.
mereka adalah sesuatu yang diciptakan untuk hikmah.
mereka adalah pelajaran yang dihidupkan.
mereka adalah makhluk allah swt yang tak berakal namun mereka bertawakal.
apa aku tuli, buta, bisu.. hingga indera ini sulit melihat kebesaran tuhan-NYA.
sedang itu tiap hari terjadi disekitarku.

kokok ayam itu lebih baik, karena itu adalah seruan berdzikir pada allah swt.
kicau burung yang merdu sebagai tanda tasbih di pagi dan petang.
diamnya pohon-pohon rindang yang berdzikir, tunduk, takut dengan keagungannya.
sedang pada malam jum'at seluruh pohon-pohon dan binatang melata bergemuruh takut,
sibuk bertasbih , memohonkan ampun untuk manusia, mendoakan keselamatan tuk manusia, dan 
mereka sibuk berdzikir agar kiamat tidak di datangkan pada hari itu.
sedang tiap harinya, burung-burung bersahutan , berkata diantara mereka satu sama lainnya:

"segala puji bagi allah swt, hari ini adalah hari yang selamat"

kalau lah tidak mereka, binatang, tumbuh-tumbuhan, maka niscaya allah swt mungkin tidak turunkan hujan ditempat itu.
jikalah dibandingkan dzikir manusia dengan tumbuhan, maka dzikir manusia tidak artinya. bahkan , nabi ayub as mengatakan pada ulat kalaulah ia berdzikir pada allah swt, 10.000 kali setiap hari, sedang ulat berkata pada nabi ayub as , bahwa ulat itu berdzikir setiap nafasnya adalah dzikir.
kalau lah manusia dengan egonya menginginkan hari yang cerah pada waktu itu, namun tetap lah allah swt menurunkan hujan disebabkan hujan itu lebih dibutuhkan tumbuhan dan makhluk lainnya, agar mereka tetap bertasbih pada allah swt, dan malaikat-malaikat allah swt ikut bertasbih setiap waktu. andaikata tidak ada seperti itu, niscaya langit-langit dunia bisa pecah karena murka allah swt, dan bumi pun retak disebabkan banyak nya dosa manusia.

ini adalah sebuah renungan untuk-mu dan untuk aku.



Sabtu, 26 April 2014

PERJAMUAN TERAKHIR

asslamua'alaikum hamba allah swt,

salam keselamatan bagimu yang beruntung, dan salam murka bagimu jika kamu merugi.
ia akan datang kepadamu , kapanpun jika ia mau dan dimanapun,.. dunia adalah rumahmu.
ia akan bertamu kerumahmu, mengetuk pintu sedang kamu menduga adalah rupa manusia yang datang hendak berkunjung kepadamu. ia akan datang mengucapkan salam padamu, salam dari yang mencipta-mu, dan jawaban salam terakhirmu untuk dunia yang kau singgahi.
ia datang membawa sesuatu yang hendak kau kenakan pada sang tuan, ia adalah utusan untuk memberi kabar padamu, utusan yang datang untuk menjemputmu, bahwa persinggahan mu telah berakhir.
semoga aku dan kau adalah hamba yang beruntung, karena perbekalan telah dipersiapkan untuk perjalanan yang amat panjang. semoga tuhan-mu rindu padamu , rindu karena kau sebagai kekasih-NYA. ia ridho engkau bersegera datang menuju sisi-NYA.

namun bilakah itu sebuah kabar buruk ? ia datang membawa sekumpulan lainnya, membawa sesuatu yang  sangat kamu tidak sukai, ia mengabarkan pada-mu murka milik NYA. di bentangkan jalanan yang suram sepanjanga mata memandang, ia menjemputmu dengan paksaan, dan memindahkan mu pada tempat
terburuk dan menyedihkan. kini ia benar-benar bertamu di rumahmu dalam rupa yang menakutkan, ia bukan lagi sekedar kisah renungan yang sering di ceritakan karena gilirannya adalah giliranmu, siapa yang mengelak
lupakan saja amal baikmu dan ingatlah dosa-dosa mu, sebab yang menolong mu adalah ridho-NYA.

jikalah kamu sanggup, kuncilah seluruh pintu rumahmu. sedang saat kau tidur, ia sejak dulu telah ada di belakang punggungmu. wahai malaikat maut, janganlah kau cabut nyawaku sebelum aku tahu tuhan telah mengampuni seluruh dosa-ku.

Islam dan Kasih Sayang

biarlah mereka tak paham dengan apa yang allah swt tentukan,
 kasih sayang dalam bentuk hukuman. kadang mereka berpikir hukum rajam adalah hukum yang begitu kejam, tak berperasaan, dan tak manusiawi. atas dasar sangkaan itulah mereka membela
" kasih ia taubat, namanya juga manusia pasti ada salah".

 mereka hanya melakukan perkiraan , padahal allah swt tahu betul keadaan yang mendapat sanksi. rajam adalah bentuk kasih sayangg allah swt, cukuplah dengan rajam , allah swt yang pemurah mengampuni dosa-dosanya di dunia, cukuplah kerikil-kerikil yang dilemparkan kewajahnya sebagai persaksian dari taubatnya, allah swt memang pengampun,, karena begitu besar ampunannya .
.allah swt tak menginginkan si pezina di bakar di nerakanya. cukuplah dosa-dosanya di tebus didunia. sebagai sanksi , agar orang tahu betapa kerasnya hukuman allah swt jika di tunda untuk di adili di akhirat. hingga orang-orang yang menyaksikan peristiwa itu mendapat kesadaran dan rasa takut atas hukuman allah swt, bahkan jikalah semua tahu , dosa sekecil apapun harus di tebus dengan satu duri yang menyakiti kulit kaki. urusan akhirat adalah urusan yang berat, setiap perkara akan di adili seadil-adilnya, sekecil-kecilnya kebaikan dan sekecilnya keburukan tentu akan di hitung sebagai bagian dari timbangan amal. beruntunglah ketika hukum islam itu di tegakan, ketika iman sudah merasuki dada, maka hukuman pun tak terasa. karena kematian dirinya hanyalah tuk mendapat ampunan allah swt, allah swt membebaskan dari semua perkara, ia datang karena melalui jalan islam yang di tegakan , islam telah memberinya keselamatan. janganlah kamu merasa takut dengan di tegakannya hukum-hukum islam, tangan yang di potong karena mencuri, di cambuk karena berzina, di rajam karena berselingkuh, itu semua sudah sepatutnya hak allah swt. padahal islam datang sebagai keselamatan, karena islam adalah selamat.

Jumat, 24 Januari 2014

Keadaan dan Ketiadaan

rasanya aku benar-benar ingin berlari sejauh mungkin dari kenyataan yang sedang membelengguku, apa mungkin selamanya aku akan berjalan pada garis takdir, sedang antara harapan, kemauan, keinginan, cita-cita tak sesuai dengan keadaan. aku tak tahu lagi apa yang harus ku lakukan, aku merasa hampir putus asa dari semua rasa yang dulu ada, aku merasa ada di lingkar kenyamanan semu, aku tak pernah menemukan fitrah diriku lagi, aku benar-benar seperti patung dalam panggung sandiwara, hanya diam menunggu keadaan yang dapat mengubahku kepada keadaan yang lebih baik.

gambar mengalami masalah

hingga detik ini, aku mencoba mengendalikan perasaanku agar aku lebih baik, merasa tenang dan bahagia,..tapi itu tidak selamanya, aku tak bisa menggantukan apa yang hendak ku lakukan pada perasaan semata. tidak, padahal apa yang sedang ku alami adalah sebuah nikmat yang besar atas pemberian tuhan. aku hanya manusia yang diperbudak keinginan, aku hanya ingin tapi tiada tindakan, ..lihat lah aku seperti musafir yang selalu merasa kekurangan air. aku mau minta apa lagi pada tuhan-ku. lalu kapankah aku akan bersyukur..aku membenci dua hal kata "akan" dan "nanti", itulah yang membuatku terus seperti ini. berdiam diri, seperti pohon-pohon kering yang hanya menanti guyuran hujan. aku khawatir dengan diriku yang malas ini, dimana rasa manusiaku, aku hanya merasa hidup dalam pikiranku. aku merasa menyesal, penyesalan dari hati yang menggema dalam tenggoranku ..penyesalan di lidah saja, dan waktu telah sangat jauh pergi dariku. apa yang ku lakukan selama ini hanyalah menunggu keadaan dan aku terjebak oleh kenyamanan yang membuat diriku malas dan bertindak. ini bukan salah takdir, ini semua hanyalah kebodohanku sebagai hamba yang tidak mau berkeras diri agar dunia ini lunak terhadapku. kini aku merasa mati di keheningan malam yang sunyi , kini aku telah tumbuh besar..dan satu kalimat yang aku katakan pada kalian

"AKU TELAH MENSIA-SIAKAN HIDUPKU"

Satu dekade perjalanan waktu

kadang manusia terlalu cinta pada dunia, hingga ia lupa pada yang mencipta..
manusia terlalu sibuk bermain di tanah dunia, hingga ia lupa jalan pulang..
seperti menghadiri majelis pertandingan, ramai, sorak sorai gembira, kesenangan memekakan kepala..
namun ketika usai, manusia pulang menuju sepi, kembali menyendiri..dan segala kesenangan hanya masa masa yang ditinggalkan, tak kan terbawa selain amal.

aku hanya merasa segalanya sia-sia ,
ku tahu masa lalu itu jauh, tak kan ku ulangi dan waktu yang berlalu tak kan kembali, sejauh perjalanan bumi berkeliling matahari dan berkali-kali..
sedang aku hanya merasa amal ku sia-sia.. aku hanya ruh yang dulu bersaksi atas ke esa an illahi.. ruh yang bersyahadat, kini di uji untuk berjalan di tanah fatamorgana, tanah dunia, tanah yang penuh kelimpahan , sebuah ladang untuk akhirat.
maaf kan aku waktu, sekarang aku sudah sampai disini, di dua puluh tahun ku berdiri di bawah langit dunia yang tak bertiang..aku telah kehilangan banyak waktu ku tuk ku manfaatkan hingga aku berada dalam kehampaan. kini aku sedang berada didalam cangkang fana yang kapanpun adalah rapuh, sebuah jasad yang akan membenarkan saksi ke esaan allah swt di dunia..

pena.jpg

kadang aku merindukan masa lalu, yang melahirkanku.. pengalaman pengalaman berharga yang membesarkan aku... dan waktu-waktu yang menuntunku,.. aku yang dewasa ini telah banyak mendustakan impian masa masa kecilku yang ku lupakan..dimana dulu aku bercita-cita , sekarang aku hanya bersia-sia.. aku tak tahu, kemana aku akan sampai..masa-masa kehidupan yang indah, harunya harmonisasi pertemuan bersama perpisahan.. setiap tempat yang ku singgahi adalah saksi dari perjalanan ku..ke masa ini, sebuah dekade waktu yang berharga.., kini ku pahami, tak kemanapun aku pergi, hanya rotasi ruang dan waktu dimana aku berdiri..ya allah swt, berkahkan umur hamba ini. amin


dan.. aku menjelma bagai mentari datang di pagi hari, berdiri tegak di siang hari, dan tersungkur terbenam di petang hari..terpejam dalam gelap untuk selamanya.