Jumat, 24 Januari 2014

Keadaan dan Ketiadaan

rasanya aku benar-benar ingin berlari sejauh mungkin dari kenyataan yang sedang membelengguku, apa mungkin selamanya aku akan berjalan pada garis takdir, sedang antara harapan, kemauan, keinginan, cita-cita tak sesuai dengan keadaan. aku tak tahu lagi apa yang harus ku lakukan, aku merasa hampir putus asa dari semua rasa yang dulu ada, aku merasa ada di lingkar kenyamanan semu, aku tak pernah menemukan fitrah diriku lagi, aku benar-benar seperti patung dalam panggung sandiwara, hanya diam menunggu keadaan yang dapat mengubahku kepada keadaan yang lebih baik.

gambar mengalami masalah

hingga detik ini, aku mencoba mengendalikan perasaanku agar aku lebih baik, merasa tenang dan bahagia,..tapi itu tidak selamanya, aku tak bisa menggantukan apa yang hendak ku lakukan pada perasaan semata. tidak, padahal apa yang sedang ku alami adalah sebuah nikmat yang besar atas pemberian tuhan. aku hanya manusia yang diperbudak keinginan, aku hanya ingin tapi tiada tindakan, ..lihat lah aku seperti musafir yang selalu merasa kekurangan air. aku mau minta apa lagi pada tuhan-ku. lalu kapankah aku akan bersyukur..aku membenci dua hal kata "akan" dan "nanti", itulah yang membuatku terus seperti ini. berdiam diri, seperti pohon-pohon kering yang hanya menanti guyuran hujan. aku khawatir dengan diriku yang malas ini, dimana rasa manusiaku, aku hanya merasa hidup dalam pikiranku. aku merasa menyesal, penyesalan dari hati yang menggema dalam tenggoranku ..penyesalan di lidah saja, dan waktu telah sangat jauh pergi dariku. apa yang ku lakukan selama ini hanyalah menunggu keadaan dan aku terjebak oleh kenyamanan yang membuat diriku malas dan bertindak. ini bukan salah takdir, ini semua hanyalah kebodohanku sebagai hamba yang tidak mau berkeras diri agar dunia ini lunak terhadapku. kini aku merasa mati di keheningan malam yang sunyi , kini aku telah tumbuh besar..dan satu kalimat yang aku katakan pada kalian

"AKU TELAH MENSIA-SIAKAN HIDUPKU"

Satu dekade perjalanan waktu

kadang manusia terlalu cinta pada dunia, hingga ia lupa pada yang mencipta..
manusia terlalu sibuk bermain di tanah dunia, hingga ia lupa jalan pulang..
seperti menghadiri majelis pertandingan, ramai, sorak sorai gembira, kesenangan memekakan kepala..
namun ketika usai, manusia pulang menuju sepi, kembali menyendiri..dan segala kesenangan hanya masa masa yang ditinggalkan, tak kan terbawa selain amal.

aku hanya merasa segalanya sia-sia ,
ku tahu masa lalu itu jauh, tak kan ku ulangi dan waktu yang berlalu tak kan kembali, sejauh perjalanan bumi berkeliling matahari dan berkali-kali..
sedang aku hanya merasa amal ku sia-sia.. aku hanya ruh yang dulu bersaksi atas ke esa an illahi.. ruh yang bersyahadat, kini di uji untuk berjalan di tanah fatamorgana, tanah dunia, tanah yang penuh kelimpahan , sebuah ladang untuk akhirat.
maaf kan aku waktu, sekarang aku sudah sampai disini, di dua puluh tahun ku berdiri di bawah langit dunia yang tak bertiang..aku telah kehilangan banyak waktu ku tuk ku manfaatkan hingga aku berada dalam kehampaan. kini aku sedang berada didalam cangkang fana yang kapanpun adalah rapuh, sebuah jasad yang akan membenarkan saksi ke esaan allah swt di dunia..

pena.jpg

kadang aku merindukan masa lalu, yang melahirkanku.. pengalaman pengalaman berharga yang membesarkan aku... dan waktu-waktu yang menuntunku,.. aku yang dewasa ini telah banyak mendustakan impian masa masa kecilku yang ku lupakan..dimana dulu aku bercita-cita , sekarang aku hanya bersia-sia.. aku tak tahu, kemana aku akan sampai..masa-masa kehidupan yang indah, harunya harmonisasi pertemuan bersama perpisahan.. setiap tempat yang ku singgahi adalah saksi dari perjalanan ku..ke masa ini, sebuah dekade waktu yang berharga.., kini ku pahami, tak kemanapun aku pergi, hanya rotasi ruang dan waktu dimana aku berdiri..ya allah swt, berkahkan umur hamba ini. amin


dan.. aku menjelma bagai mentari datang di pagi hari, berdiri tegak di siang hari, dan tersungkur terbenam di petang hari..terpejam dalam gelap untuk selamanya.