Rabu, 14 Mei 2014

Tentang Rasa

lihatlah bagaimana sebuah lagu dapat mengaruhi rasa mu, berirama dalam pikiranmu menabuh kumandang syair di dalam suara terjauh yang ada di dalam kepalamu.
 lihatlah rasa yang mempengaruhi jiwa, ia ada di dalam dirimu, menyatu dan bernyanyi di dalam hatimu lalu mengalir ke arah lidahmu, mengalir lembut bersama hasrat , dan lagu-lagu yang kau sukai itu terus berputar di kepalamu. lihatlah pikiran yang bertelungkup di hadap rasa, merdunya nada-nada cinta, harmonisasi rasa gembira dan duka, berpadu dalam bait-bait kalimat asmara. rasa menelanjangi akal, berebut ruang di sudut gelap pikiranmu, mengelabui seluruh tubuh.. hingga kau lemah dengan ingatan-ingatan akan cinta mu yang di bangkitkan oleh nyanyian kalbu.


Rasa memperdayamu atas cinta, ia bersekutu di dalam jiwa, bersemedi di dalam hati, dan mengalir kan energi berupa bayang-bayang indah yang memperlemah raga. kau terbaring di atas jiwa yang hilang arti karena cinta, pikiran jernih kini berubah menjadi rasa yang berwarna, kadang pahit kadang manis. putarlah nyanyian tentang cintamu, kau yang memberi hasrat pada jiwa yang kini terhuyung mencari sandaran, lihatlah rasa bagaimana ia telah menjelma sebagai roh yang mengendalikan badan, ia akan mengantarkan mu pada sebuah keadaan ekstasi, di mana dirimu di timpa asmara yang bergemuruh dalam dada. pikiran seakan kehilangan arti, yang ada hanya ilusi ketika kau mencoba berada di samping orang lain untuk bersama-sama mendengarkan lagu yang kau nyanyikan. semua akan berakhir pilu, jika kau menyeberang jauh ke batas khayalan tingkat tinggi.

tidak ada kisah- kisah yang abadi, karena semuanya akan berakhir disini. di atas pena, kau tuliskan segala sesuatu yang indah menurut pikiranmu, namun yang kau dapat hanya goresan tanpa arti, dan orang lain tak akan pernah mengerti. berhati-hatilah dengan hati, kendalikan rasa, katakanlah kau dan rasa adalah dua makhluk yang berbeda, biarlah rasa meronta, kadang ia besar karena kau memberinya ruang, kadang ia kecil karena kau tak memperdulikan keadaanya. sebaik-baik hal untuk memenjarakan rasa adalah menawannya dengan akal.